Jumat, 28 Maret 2014

Baru Terjadi, Pemerintah Indonesia “Mengguncang” Dunia

Baru Terjadi, Pemerintah Indonesia “Mengguncang” Dunia



Freeport (KOMPAS/AGUS SUSANTO)
Freeport (KOMPAS/AGUS SUSANTO)
Baru kali ini – setidaknya dalam catatan saya – sebuah kebijakan pemerintah Indonesia mampu “mengguncang” dunia. Akibat kebijakan ini, sejumlah pihak baik perusahaan besar dunia maupun negara-negara terkemuka dan maju, berusaha mendekati pemerintah Indonesia. Jika sebelumnya, pemerintah Indonesia-lah yang melobi pihak-pihak tersebut, kini sebaliknya. Bukan hanya melobi, mereka juga melakukan berbagai cara untuk memengaruhi pemerintah Indonesia untuk mengubah kebijakan tersebut.
Kebijakan apakah gerangan?

Mungkin Anda sudah tahu lewat beberapa berita belakangan ini. Bank Dunia misalnya mengkritik kebijakan ini, karena menyusahkan pengusaha mancanegara. Bank Dunia meminta Indonesia merevisi kebijakan ini atau sedikit melonggarkannya. Menurut Bank Dunia, kebijakan ini akan membuat iklim investasi terganggu. Bank Dunia pasti menyuarakan sejumlah negara dan perusahaan besar dunia yang terdampak kebijakan ini.

Lalu sejumlah negara, termasuk Jepang juga melobi pemerintah untuk melonggarkan aturan. Paling tidak, menurut mereka, jangan diberlakukan kepada Jepang. Hehe… emang enak! Jepang sekarang mengalami kesulitan besar, akibat dari kebijakan pemerintahan SBY ini. Rasanya baru kali ini, Jepang menghiba kepada Indonesia sedemikian cara. Mereka paparkan kesulitan sejumlah pabrik dan perusahaan di Jepang, yang berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Bahkan, mungkin saja sebagian pabrik di sana berhenti beroperasi, akibat kebijakan Indonesia ini.

Masih ada lagi sejumlah perusahaan yang tetap saja merayu pemerintah, termasuk Freeport, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat. Ketika kebijakan ini ditetapkan Januari lalu, Freeport sudah mengerahkan pasukannya untuk melobi. Bahkan pucuk pimpinannya di Amerika saja langsung datang ke sini dan menghadap ke sejumlah menteri. Sayang, dia tidak bisa menghadap SBY. Tapi nihil. Usaha mereka tidak digubris pemerintah. Kini mereka mencoba lagi bernego, untuk mengurangi beban biaya akibat dampak kebijakan tersebut. Aneh, perusahaan gudangnya emas dan duit itu, seperti loyo menghadapi kebijakan pemerintahan SBY.

Oh ya, Anda mungkin sudah tahu kebijakan apa yang saya maksud. Ya, kebijakan yang melarang perusahaan tambang di Indonesia melakukan ekspor bahan mentah mineral. Setiap perusahaan harus mengolah bahan mentah itu terlebih dahulu, sebelum mengekspornya. Kalau mereka kukuh melakukan ekspor, pemerintah menerapkan pajak yang sangat tinggi, sehingga mereka berpikir seribu kali untuk ekspor.

Kebijakan ini alasannya sangat rasional. Selama ini, bahan mentah mineral Indonesia disedot sekehendak hati oleh banyak perusahaan, dan diekspor ke mancanegara. Harganya murah. Tapi produsen di Indonesia harus membeli lagi bahan mentah itu dalam bentuk olahan dari negara yang mengimpor dari Indonesia. Bahkan konsumen Indonesia pun terpaksa membeli beragam produk, yang dihasilkan negara lain dengan bahan mentah dari Indonesia. Di sejumlah negara, bahan mentah asal Indonesia ditumpuk sebanyak mungkin, termasuk di China dan di Singapura. Mereka yang dapat untung banyak!

Kali ini, pemerintah bertindak tegas. Stop eksploitasi sumber daya alam Indonesia. Bank Dunia, Jepang, Freeport dan pihak lain harus menyadari, bahwa Indonesia tidak mau hanya menjadi kambing congek yang seenaknya mereka eksploitasi. Indonesia harus bisa “mengguncang” dunia! Kalau mau, ternyata bisa, kok….

aku baca ada artikel yang membanggakan tentang Pemerintah, jadi aku berpikir untuk nge-share ini lagi :D
sorry ya, kalau yang satu ini cuma copy-paste mian....

sumber : http://polhukam.kompasiana.com/

Minggu, 09 Maret 2014

"Ibu" dan "Ayah" Kenapa Aku tak pernah bicara tentang kalian disini?

Kenapa ya??
Sederhana-kah alasannya? atau rumit-kah?
Apa aku punya alasan yang berjibun dan menguras hati?

Jawabannya sederhana, nggak menguras air mata juga-kok
simple banget....
Just a sentence to show my feel
Dan ini tak ada hubungannya dengan, apakah aku marah atau kecewa dengan mereka

Tidak, tidak seperti itu hanya....
Seperti inilah...

Aku selalu menolak untuk memikirkan tentang mereka atau menulis sesuatu yang berhubungan dengan mereka
Terlalu banyak hal yang....yang...akan membuatku merindukan mereka
Aku benci mendapati diriku sendiri menangis untuk sesuatu yang tidak boleh aku lakukan

Buatku, sering menerima telepon mereka hanya akan membuatku semakin lelah
Lelah berpikir bahwa sekarang Aku sendiri ada di tempat yang bukan Rumahku

Jika, Aku ingin memikirkannya, tentu Aku merindukan mereka, cerewetnya Ibuku, Galaknya Ayah,
Tapi Aku tahu, berpikir tentang mereka yang ada disana
Tak akan membuatku maju....

Jadi, Aku selalu memilih tema yang jauh dan berbeda tentang masalah orang tua
Tapi kalian tahu, Ayah dan Ibuku pasti juga akan memilih untuk tak
terlalu mengkhawatirkanku yang ada di sini,

What they thought just as simple as me....
Love you Dad,
Love You so much Mom,

Sincerely, Your Kids

Kamis, 06 Maret 2014

Surat untuk Dia


Hai,
Kamu baik-baik aja?
Kamu bisa sholat-kan?

Kamu sedang apa?
Apa kamu sedang menunggu?
atau Kamu sedang bersama seseorang?

Aku ingin mengatakan sesuatu...
Aku masih disini
Aku sekarang sedang berusaha menjadi wanita yang lebih baik lagi

Baik untuk Kamu,
Baik untuk keluarga Kamu.
Baik untuk anak-anak kita,
dan Baik untuk menjadi yang halal untuk kamu

Apa kamu sedang berusaha juga untuk menjadi yang baik untuk Aku?
Atau kamu masih sibuk dengan dunia kamu sekarang?
Tidak-kah kau merindukan Aku?

Kenyataannya tak apa jika kau masih belum baik, tak apa jika kau sedang bersama yang lain
tak apa jika kau tak memikirkanku
tak apa jika kau tak berpikir itu aku
bagiku itu tak masalah...

Tapi Aku berharap jika memang waktunya nanti kita bertemu
Kau bisa menjadi yang seutuhnya utuhku...

menjadi Partner hidupku....
wait here...:)

Sabtu, 01 Maret 2014

"Keadilan" Itu hanya Sebuah Kata

Apa yang kalian tahu tentang keadilan?
sebuah titik dimana kita menyebut itu adil? titik seperti apa itu?
titik yang memberatkan tersangka? atau membela korban?

Ada saat dimana aku melihat ketika keadilan berbicara dimana seorang penjahat yang benar-benar bersalah dibebaskan, dan pada titik yang lain tertuduh yang tak bersalah malah dihukum mati
apa yang terjadi?? pada dunia ini?

Dimana keadilan yang tak pandang bulu?
kenyataannya kita bisa melihat bahwa banyak kasus yang selalu memenangkan si "Penguasa"
padahal tidak selamanya penguasa melakukan hal yang benar
ketika "keadilan" harusnya menjadi sebuah titik aman bagi semua pihak yang berada dalam kondisi yang sulit
malah menjadi pencekik bagi mereka si "kecil"

Inilah kenyataan yang harus kita terima di jaman sekarang ini, ketika "keadilan" tak lagi menjadi pelindung tapi malah menjadi kawat berduri bagi si "kecil"

Bahkan, pengacara yang mau membela si tertuduh juga tidak lagi membela karena benar tapi karena uang
Kenyataan ini, adalah benar adanya

Ketika sebuah keadilan hanya menjadi kata pendukung dari lembaga peradilan